Apa itu Generasi Sandwich ?

source:freepik.com

Generasi Sandwich - Beberapa tahun belakangan banyak sekali artikel-artikel dan social media membahas tentang generasi sandwich. 

Kelompok usia yang katanya terhimpit secara finansial antara generasi di atasnya dengan generasi dibawahnya. Apa sebenarnya generasi sandwich ini?

Daftar isi
1. Pengertian Generasi Sandwich
2. Tipe Generasi Sandwich


Pengertian Generasi Sandwich 

Istilah ini dibuat oleh salah seorang Profesor bernama Dorothy Miller pada 1981 dalam jurnalnya yang berjudul "The 'Sandwich' Generation: Adult Children of the Aging." 

Waktu itu, dia membuat istilah ‘Generasi Sandwich' untuk wanita berumur 30-40 tahun yang tertekan beban untuk membiayai 2 angkatan berbeda, yakni anak dan orangtua yang udah lansia. 

Keadaan ini diasumsikan seperti sandwich karena tertekan di sana sini, seperti sepotong daging yang tertekan antara dua lembar roti. 

Saat itu, banyak wanita pada akhirnya memutuskan tunda untuk mempunyai anak karena mempunyai tanggungan lain. 

Tetapi, bersamaan berkembangnya jaman istilah ‘Generasi Sandwich' tidak cuman disematkan pada wanita, tapi juga lelaki dengan keadaan tanggungan sama.

Lecara umum, seorang yang tanpa sengaja ada di status ini cenderung alami kesusahan karena terlampau berat menyokong beban keuangan untuk penuhi keperluan diri sendiri, orangtua, dan anak.

Jenis keperluan keuangan yang harus dijamin bukan hanya mencakup keperluan setiap hari, keperluan mendadak, termasuk jaminan kesehatan juga harus masuk catatan keuangan untuk angkatan sandwich.

Tekanan psikis yang dirasakan oleh angkatan ini bisa muncul karena orangtua atau angkatan tua tidak mempersiapkan periode tuanya secara baik.

Dalam masalah ini, tidak cuma kehidupan finansial yang penting disiapkan, tapi juga jaga kehidupan kesehatan.


Baca Juga : Digital Minimalism- Saatnya Bersih-Bersih Digital


Tipe Generasi Sandwich

Carol Abaya, seorang pakar di isu demografi Amerika Serikat selanjutnya mengklasifikasikan beberapa skenario berbeda yang kemungkinan dirasakan angkatan sandwich sekarang ini, yakni:

  • Traditional Sandwich Generation: Mereka yang ada di tengah-tengah orang-tua yang menua dan perlu bantuan serta beberapa anak mereka yang diasuh dan belum bisa mandiri.

  • Klub Sandwich: Mereka yang berusia 40, 50, dan 60-an yang ada di tengah-tengah orang-tua mereka yang di umur senja, beberapa anak yang telah dewasa, dan cucu mereka. Tetapi istilah ini bisa juga digunakan untuk orang berumur 20, 30, 40-an yang bertanggungjawab untuk beberapa anak mereka, orang-tua, dan kakek-nenek mereka. Intinya istilah ini digunakan jika susunan generasi yang terlibat lebih bertingkat.
  • Open-faced Sandwich: Siapa saja yang turut turut serta dalam mengurusi orang lansia.


Faktor Munculnya Generasi Sandwich

Walaupun istilah ini awalnya muncul di luar, tentunya di Indonesia juga bisa jadi banyak sekali kaum-kaum generasi sandwich ini. Apa yang menyebabkan?


1. Budaya Kekeluargaan

Indonesia masih berpedoman paham kekeluargaan yang kental di mana seorang anak yang telah bekerja seperti harus membalasnya budi orang-tua dengan membiayai mereka pada hari tua. 

Sebagian besar dari kita pasti berasa itu hal yang sudah sewajarnya karena tidak sesuai dengan pengorbanan yang sudah dilakukan oleh orang-tua saat membesarkan kita. 

Meskipun berat, tetapi ini harus dilaksanakan dengan tulus. Kita juga kemungkinan menginginkan hal sama dari anak kita nantinya, tetapi sebenarnya ini menjadi lingkaran setan yang tidak putus dan cuman akan memperberat angkatan-generasi selanjutnya.

Takut dicap durhaka membuat beberapa orang Indonesia malas memutuskan pilihan panti jompo untuk orang-tua lansia.  

Selain beban ekonomi, kerap kali tinggal bersama-sama dengan orang-tua mengakibatkan ketidakserasian di antara mertua versus menantu yang menambahkan beban pemikiran.


2. Rencana Keuangan yang Kurang

Kurangnya pengetahuan mengenai rencana keuangan baik untuk saat ini dan hari esok jadi alasan mengapa banyak angkatan di atas kita yang pada hari tua cuman menggantungkan nasib pada anaknya. 

Bukannya mempersiapkan tabungan pensiun, anak malah dipandang jadi investasi periode tua paling baik. Demikian juga dengan obrolan masalah keuangan yang sering dipandang tidak harus dimengerti oleh anak. 

Anak cukup fokus memikirkan sekolah yang benar tak perlu pikirkan masalah ekonomi orangtuanya. Asumsi itu meskipun berdasarkan rasa cinta, tetapi bisa membuat anak tidak siap dan sensitif jika nantinya permasalahan ekonomi datang menghantam.

Walau sebenarnya lebih bagus, beberapa anak khususnya yang telah masuk umur remaja turut diikutsertakan dalam percakapan keuangan dan diberi pengetahuan masalah mengendalikan uang.


3. Tuntutan Sosial

Congratulation ! Kamu telah lulus kuliah dan sukses mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang tetap. Berarti saat ini tinggal konsentrasi cari pasangan dan menikah donk? 

Kemungkinan kamu pastinya pernah mendapatkan tanggapan semacam itu baik, baik dari saudara, rekan, atau bahkan juga orang-tua sendiri yang ingin kamu segera memiliki keluarga. 

Sindiran seperti itu cukup terngiang-ngiang ya? Di satu sisi terdengar polos dan tidak mempunyai tujuan jelek, tetapi di lain sisi bisa terasa demikian iseng dan menyebalkan. 

Ada banyak lho, orang-tua yang mengharap atau bahkan juga mendorong anaknya segera menikah tanpa menyaksikan keadaan keuangan si anak. Jika dipaksa, ini hanya bisa menjadi beban pemikiran di masa akan datang, khususnya saat buah hati sudah tiba.


Memutus Mata Rantai Generasi Sandwich

Kalau saat ini kamu salah satu yang terhitung angkatan sandwich dan tidak bisa menghindar masalah ini jangan khawatir. 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu kerjakan untuk mengatur keuangan kamu dan keluarga dengan lebih bagus, plus bisa memutus mata rantai generasi sandwich ini :

sandwich-generation
source:freepik.com


1. Mengatur Keuangan

Hal ini harus dimulai dari diri kita. Untuk mencapai keuangan yang sehat mengelola keuangan sebagai hal fundamental yang penting dilaksanakan. 

Ini jadi penting supaya cash flow rumah tangga tidak ‘besar pasak dibanding tiang'. 

Untuk kamu yang awalnya belum terlatih dengan mengelola keuangan, kamu bisa mengawalinya dengan melatih diri untuk melakukan pendataan arus pengeluaran dan penghasilan harian rumah tangga, dan dana yang perlu dikeluarkan untuk anak dan orangtua. 

Dari catatan harian inilah, nanti cashflow bisa dipelajari dan dirumuskan untuk membuat rencana biaya bulanan rumah tangga yang lebih matang.


2. Kelola asset dengan melakukan investasi

Pengendalian asset dengan melakukan investasi merupakan langkah pintar untuk menghindari inflasi, sekalian memperoleh untung dari imbal hasil investasi.

Periode waktu dan instrumen investasinya bisa kamu tetapkan sesuai profile resiko, dan keperluan dana jangka pendek atau periode panjang.


3. Melengkapi diri dan keluarga dengan asuransi

Untuk berjaga-jaga bila terjadi hal yang tidak diharapkan, asuransi bisa saja satu bentuk investasi jangka panjang yang bisa kamu pikirkan.

Tidak hanya asuransi jiwa, kamu bisa juga menabung untuk asuransi biaya pendidikan anak, lho. Lebih bagus berjaga-jaga kan, dibanding menyesal di masa datang kan? 

4. Waspada dengan hutang

Nah ini yang perlu. Karena ada metode pembayaran angsuran atau hutang, bukan berarti kamu bisa terbuai. Coba pikirkan matang-matang saat sebelum kamu beli suatu hal dengan sistem cicilan. 

Berapakah bunganya? Apa hutang ini uang produktif atau malah hutang konsumtif karena jajan dan belanja? Dan apa keadaan keuanganmu mampu untuk bayar jumlah itu sama tenor angsuran? Dengan menjawab pertanyaan itu, kamu dapat perhitungkan baik-baik sebelum berutang.


5. Mempersiapkan dana pensiun untuk memutuskan angkatan sandwich

Nah, ini yang bisa membuat kamu memutuskan rantai angkatan sandwich. Dana pensiun ini penting supaya saat sudah tua dan tak lagi produktif, kamu telah mempunyai tabungan. 

Dengan demikian nantinya tidak jadi beban anak cucu, dan rantai angkatan sandwich juga putus di kamu. Mempersiapkan dana pensiun dapat dengan menyisihkan penghasilan untuk ditabung, atau investasi jangka panjang. 

Nilainya bisa juga kamu samakan dengan tersedianya dana yang dimiliki.




Source : 

https://www.jaringanprima.co.id/id/kenali-generasi-sandwich-apakah-kamu-salah-satunya

https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/6/2020/20399/semua-yang-perlu-kamu-tahu-soal-generasi-sandwich


LihatTutupKomentar